Jumat, 30 Januari 2015

Rujak Cingur – Masterpiece Jawa Timur


Rujak Cingur bisa disebut sebagai masterpiece-nya Jawa Timur. Rujak ini adalah salah satu rujak paling khas di Indonesia. Sedikit berbeda dengan rujak-rujak biasanya, rujak cingur punya penyajian yang unik. Namun, mari kita bicara soal sejarah rujak cingur terlebih dahulu, mengapa disebut sebagai rujak cingur, apa saja bahan-bahan rujak cingur, apa yang membuatnya khas dan bagaimana rasanya?
Mengapa Disebut Rujak Cingur?
Kamu yang mengerti bahasa Jawa, pasti mengetahui apa arti “cingur”. Ya, cingur dalam bahasa Jawa berarti “mulut”. Mengapa disebut rujak cingur (alias mulut)? Memang ada mulut apa sih di dalam rujak cingur ini? Hehe. Mulut di sini merujuk ke mulut sapi atau (bahasa kasarnya) moncong sapi. Inilah ciri khas Rujak Cingur, terdapat rasa kenyal serta empuk yang berasal dari mulut sapi yang sudah direbus dan kemudian dicampurkan ke dalam rujak. Nah, bicara soal rujaknya sendiri, apa saja ya isinya? Yuk, intip lagi!
Apa Saja Isi Rujaknya?
Rujaknya sendiri pada umumnya diisi dengan beberapa irisan dari beberapa jenis buah seperti krai (timun khas dari Jawa Timur), timun, mangga muda, bengkuang, nanas, kedondong. Kemudian, buah-buahan tersebut dipadukan dengan lontong, tempe dan tahu, bendoyo, sayuran dan tentunya tidak lupa cingur! Lalu, semuanya akan dilumuri dengan sambal petis pedas. Sambal petis pedas terdiri dari beberapa bahan berikut: Petis udang, gula ataupun gula merah, kacang tanah yang telah digoreng, cabai, bawang goreng, irisan pisang klutuk dan garam serta air matang yang digunakan untuk mengencerkan – yang kemudian diulek. Kemudian tentu tidak lupa, sajian ditambah dengan kerupuk! Just for info, karena cara membuatnya dengan diulek, Rujak Cingur sering pula disebut sebagai Rujak Ulek.
Hmmm... Oiya, sebagai tambahan wawasan, petis udangnya sendiri biasanya terdiri dari petis dengan kualitas nomor 1 dan nomor 2. Mengapa? Ini supaya rasa dan aroma berimbang. Petis nomor 1 biasanya terasa sangat amis, sementara petis nomor 2 tidak amis namun rasa udangnya kurang keluar. Selain itu, kalau kamu sedang jalan-jalan dan melihat ada Rujak Cingur, harus sedikit teliti ya karena kadang cingurnya diganti dengan kulit sapi.

Read more : http://www.makandiantar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar